PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA ORGANISASI JASA
Pendahuluan
Proses pengendalian manajemen yang dilakukan jelas karena
yang di kendalikan maupun yang dihasilkan dalam proses produksinya jelas tampak
kasat mata. Sistem pengendalian manajemen juga berfungsi pada sektor jasa dalam
proses pengendaliannya sektor jasa mempunyai karakteristik yang relative
berbeda disbanding sektor manufaktur.
Pembahasan dikhususkan pada organisasi jasa professional
(konsultan hokum, pengacara, akuntan dan profesi sejenis), rumhah sakit, nir
laba (yayasan), pemerintah dan organisasi dagang (agen,distributor, pengecer).
Perusahaan Jasa Secara Umum
A.
Sektor Jasa
Angkatan kerja di Amerika Serikat , pada abad ke-18 dan
pertengahan ke-19, umumnya merupakan tenaga kerja yang bekerja pada sektor
pertanian. Setelah itu banyak yang mulai beralih ke sektor manufaktur. Pada
awal abad ke-20,sektor jasa mulai berkembang seiring berkembangnya sektor
manufaktur. Negara kita yang sebelumnya dikenal sebagai Negara agraris, sejak
awal tahun 1970-an mulai melakukan proses industrialisasi. Bagian ini membahas
berbagai karakteristik sektor jasa yaitu :
a.
Karakteristik
Pengendalian manajemen pada perusahaan jasa sedikit
berbeda dibandingkan dengan proses pada perusahaan manufaktur.
1.
Tidak adanya persediaan penyangga
Persediaan (bahan baku)pada perushaan
manufaktur dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas produsi,serta untuk menjamin
produk jadi selalu tersedia pada saat dibubuhkan konsumen.
2.
Kesulitan dalam pengawasan kualitas
Perusahaan manufaktur bias memeriksa
produknya sebelum dikirimkan ke pelanggan, dan kualitas barang yang dikirim
bias diukur secara kasat mata atau dengan instrument tertentu.
3.
Penggunaan tenaga kerja yang intensif
Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan
otomasi alat produksinya dengan maksud menggantikan tenaga kerja dan mengurangi
biaya.
4.
Organisasi dengan multi unit
Beberapa organisasi jasa mengoprasikan
beberapa unit di lokasi yang berbeda yang masing-masing relative kecil.
b.
Sejarah Perkembangan
Akuntansi biaya pada awalnya berkembang pada perusahaan
manufaktur Karena kebutuhan untuk menilai barang dalam proses dan barang jadi
untuk tujuan pelaporan keuangan.
Sampai
dengan beberapa decade yang lalu, banyak organisasi jasa tidak mempunyai
pendorong yang sama dalam pengembangan data biaya.
B.
Organisasi Profesional
Organisasi litbang, lembaga hokum, rumah sakit , arsitek,
konsultan, biro iklan dan usaha seni, olahraga merupakan contoh perusahaan
dimana produknya merupakan jasa professional.
Karakteristik
Khusus :
1.
Tujuan
Seperti telah diuraikan, tujuan dominan
perusahaan manufaktur adalah memperoleh laba yang memuaskan, khususnya
kembalian atas asset yang digunakan.
2.
Profesional
Organisasi professional lebih banyak
mengandalkan tenaga kerja , dan tenaga kerja dalam hal ini merupakan bentuk
khusus. Banyak professional yang lebih suka bekerja bebas dari pada terikat
dalam satu tim kerja.
Profesional biasanya cenderung tidak
membebani keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya. Mereka ingin
mengerjakan sebaik mungkin dengan mengabaikan biayanya.
3.
Ukuran Output
Output dari suatu organisasi professional
tidak bisa diukur dengan ukuran fisik, seperti unit, ton dan lain-lain. Output
dalam hal ini adalah efektifitas kerja seorang pengacara, dan ini tidak bisa
diukur dengan jumlah halaman dalam pembelaanya atau jumlah jam dia berada di
pengadilan.
4.
Ukuran kecil
Dengan beberapa pengecualian seperti kantor
lembaga hokum, akuntan, organisasi professional biasanya relative kecil dan
berlokasi pada satu tempat saja.
5.
Pemasaran
Pada perusahaan manufaktur, pemilahannya
jelas antara kegiatan produksi dan pemasaran.
a.
Sistem pengendalian manajemen
1.
Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada
organisasi profesi biasanya di tetapkan secara tradisional.
2.
Pusat laba dan harga transfer
Walaupun hal ini tampak kontradiktif,
organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba.
3.
Perencanaan strategi dan penganggaran
Pada umumnya, system perencanaan strategi di
buat tidak sebaik pada perusahaan manufaktur.
4.
Pengawasan operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada
penjadwalan waktu dari professional cukup mudah dinilai.
5.
Ukuran prestasi dan penghargaan
Seperti di uraikan di depan kinerja professional cukup mudah dinilai.
C.
Organisasi perwatan kesehatan
Organisasi
yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah sakit, klinik, rumah sakit bersalin,
laboratorium kesehatan, dan organisasi sejenis lainnya.
Ciri-ciri khusus
1.
Kesulitan dalam masalah sosial
2.
Perubahan penyedia jasa perawatan kesehatan
3.
Pentingnya pengendalian mutu
a.
Proses pengendalian manajemen
Proses penyusunan anggaran tahunan dilakukan dengan lebih
hati-hati. Informasi tentang jumlah anggaran yang tersedia secara cepat
digunakan untuk pengawasan operasional kegiatan. Kinerja keuangan dianalisis
dengan membandingkan pendapatan/biaya dengan anggarannya, lalu ditentukan
penyimpangan yang perlu penanganan secara khusus.
b.
Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan
organisasi yang tidak bisa mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya
kepada anggota, pegawai atau direktur organisasi tersebut.
c.
Ciri-ciri khusus
1.
Tidak ada ukuran laba
Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba
yang memuaskan bagi pemiliknya. Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat
bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama seperti pada dunia usaha.
d.
Kontribusi Modal
Hanya ada sedikit perbedaan utama pada pencatatan
transaksi akuntansi pada unit usaha dan organisasi nirlaba, yakni yang bekaitan
dengan modal pada neraca. Secara prinsip , ada dua kategori kontribusi modal
dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak
merupakn pendapatan. Dengan konsekuensi seperti ini, organisasi nirlaba
mempunyai dua bentuk laporan keuangan.
e.
Akuntansi Dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system
akuntansinya denga cara akuntansi dana.hal-hal yang perlu di pahami dalam
menerapkan proses akuntansi dana pada organisasi nirlaba karena umumnya
organisasi jenis ini mempunyai :
1.
Dana Umum atau dana operasi, yang khusus berkaitan dengan bentuk
rekening operasi seperti yang telah disebutkan diatas.
2.
Dana gedung dan dana sumbangan,dimana rekening ini digunakan untuk
kontribusi modal aktiva dan modal seperti yang telah disebutkan diatas.
3.
Suatu variasi dana lain untuk tujuan khusus. Beberapa jenis dana lain
disini seperti dana pension, juga ditemukan pada dunia usaha,walaupun dalam
dunia usaha dana ini dilaporkan sebagai catatan pada laporan keuangannya, tidak
termasuk dalam laporan keuangan itu sendiri.yang lainnya berguna untuk tujuan
pengendalian intern.
Untuk tujuan pengendalian manajemen hal yang
diperhatikan biasanya difokuskan pada dana umum.Aturan yaitu organisasi nirlaba
biasanya diatur dan diawasi iole dewan penyantun (trustee).
f.
Sistem pengendalian manajemen
1.
Penentuan harga produk
Kebanyakan
organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang kebijakan harga.
2.
Penyusunan anggaran dan perencanaan strategi
Pada
organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas
secara bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan
waktu dari pada jenis usahanya itu sendiri.
3.
Operasi dan Evaluasi
Pada
kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui biaya
operasional yang optimum.walaupun organisasi nirlaba mempunyai reputasi
beroperasi secara efesien, tapi pandangan ini (khususnya di Amerika) telah
berubah beberapa tahun terakhir.
D.
Organisasi Usaha Dagang
Jika
berbicara soal pengecer, agen, grosir atau distributor, organisasi yang tidak
diklafikasikan sebagai organisasi jasa, walaupun tampaknya ia juga tidak
merupakan perusahaan manufaktur.
Pengawasan
modal kerja merupakan factor penting dalam perusahaan dagang. Banyak perusahaan
mengurangi persediaan dengan system yang secara otomatis menempatkan pesanan
perusahaannya pada pemasok hanya mengambilnya jika sudah tercapai titik
pemesanan kembali (reorderpoint). Walaupun kecendrungan yang ada mengembangkan
teknik pada perusahaan manufaktur. Teknik yang sama juga sudah digunakan pada
perusahaan dagang.
CONTOH KASUS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN XEROX
CORPORATION
LATAR BELAKANG
Xerox
adalah perusahaan yang melayani pemrosesan dokumen secara global dan pasar jasa
keuangan. Yang telah mengembangkan, memproduksi,dan memasarkan mesin fotocopi
dan penduplikat, produk-produk faksimili, pemindai (Scanner), workstations,
perangkat lunak komputer, pasokan, dan perangkat pendukung lainnya di lebih
dari 130 negara. Dan adanya operasi-operasi jasa keuangan mereka yang mencakup
asuransi, pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi.
Xerox
merupakan salah satu kisah bisnis yang terkenal di dunia. Dari tahun 1946
sampai tahun 1973, pertumbuhan penjualan per tahun 25 persen, sedangkan
pertumbuhan pendapatannya melebihi 35 persen. Adanya catatan yang mengagumkan
ini dikarenakan peranan Xerox yang dominan di dataran bisnis fotokopi kertas.
Pada tahun 1959 perusahaan memperkenalkan mesin fotokopi revolusioner 914.
Generasi peralatan ini, sangat memotivasikan adanya ledakan bisnis usaha
fotocopi dari 20 juta kopi hingga 1957 sampai dengan 9,5 miliar kopi pada tahun
1965. Pada tahun 1990 bisnis kopi dunia melebihi 900 miliar kopi.
Pada
tahun 1970 dimulai adanya hak paten keaslian untukmesin fotocopi, yang ternyata
mengundang masuknya para pesaing luar negeri. Pada dekade berikutnya,
perusahaan Amerika (Ibm dan Kodak) dan perusahaan Jepang (Minolta, Canon, dan
lainnya) telah masuk ke industri fotocopi besar dan kecil. Tampilan satu ini,
memberikan adanya ulasan keuangan perusahaan Xerox untuk tiga dekade terakhir.
Selama
periode pertumbuhan yang cepat ini, Xerox telah membangun jaringan bisnis
dunianya. Joe Wilson merupakan pemimpin yang legendaris dan pencipta atau
pendiri nama Xerox, serta yang telah memutuskan untuk meningkatkan adanya
pertumbuhan yang secepat mungkin. Perusahaan tersebut mencari mitra luar negeri
yang menawarkan pintu masuk yang cepat ke pasar luar negeri. Pada tahun 1956
Xerox melakukan perjanjian joint venture 50/50 dengan Rank Organization PLC,
membentuk Rank Xerox Limited. Hal ini memberikan Xerox akses ke pasar Eropa,
Afrika, dan Timur Tengah. Pada tahun 1962, Xerox telah menjalin dengan Fuji
Photo Film Company di Jepang untuk membentuk Fuji Xerox dan memberikan Xerox
akses ke Jepang dan Asia. Pada saat yang bersamaan, perjanjian terpisah juga
dibuat dengan negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Struktur
kepemilikan mereka sangat bervariasi antara negara dan mitra lokal tersebut.
Pada awal tahun 1970, Xerox lebih memperhatikan adanya
undang-undang penggabungan industri-industri (antitrus suit) dibandingkan
dengan masuknya ke pasar kompetisi dari dalam dan luar negeri. Mereka baru
menyadari adanya masalah kompetitif yang serius, di akhir dekade. Dengan adanya
pertumbuhan, pendapatan, dan keunggulan neraca Xerox yang sungguh mengesankan,
serta menarik minat lebih banyak investor yang puas terhadap kinerja
keuangannya. Namun manajer-manajer operasional Xerox, mulai merasakan adanya
tekanan yang kompetitif. Antara tahun 1970 dan 1980, pangsa pasar Xerox,
seperti yang dihitung dari pendapatan-pendapatan perusahaan AmerikaSerikat,
menjadi turun dari 95 persen ke 45 persen. Perusahaan-perusahaan Jepang
menyerang pasar mesin fotocopi kelas rendah dan menengah, sementara
pesaing-pesaing domestis ikut menyerang pasar kelas tinggi. Dan yang semakin
membuat frustasi manajemen Xerox, perusahaan Jepang yang telah menjual
peralatan mereka pada tingkat biaya manufaktur Xerox.
Ulasan Keuangan Xerox Corporation (dalam juta Dolar,
kecuali Data per Lembar Saham dan Kepegawaian).
1991
|
1990
|
1989
|
1980
|
1970
|
1960
|
|
Pendapatan
|
||||||
Pemrosesan dokumen
|
13.819
|
13.583
|
12.431
|
8.037
|
1.690
|
40
|
Total Xerox
|
17.830
|
17.973
|
17.229
|
8.037
|
1.690
|
40
|
Pendapatan bersih
|
||||||
Pemrosesan dokumen
|
537
|
549
|
488
|
553
|
192
|
3
|
Total Xerox
|
454
|
243
|
704
|
565
|
192
|
3
|
Posisi euangan (Total Xerox)
|
||||||
Aktiva lancar
|
21.766
|
20.178
|
18.253
|
3.515
|
842
|
15
|
Total aktiva
|
31.685
|
31.635
|
30.088
|
7.514
|
1.929
|
56
|
Utang jangka panjang
|
6.247
|
7.149
|
7.511
|
898
|
382
|
5
|
Ekuitas pemegang saham
|
5.140
|
5.051
|
5.035
|
3.640
|
918
|
29
|
Pendapatan bersih per lembar saham
|
$3,86
|
$1,66
|
$6,11
|
$6,69
|
$2,33
|
$0,13
|
Dividen per lembar saham
|
$3,00
|
$3,00
|
$3,00
|
$2,80
|
$0,65
|
$0,05
|
Krywn pada akhir tahun (pemrosesan data)
|
100.900
|
99.000
|
99.000
|
117.247
|
59.267
|
2.973
|
David
Kearns menjadi ketua pada tahun 1982,dia menyadari kehilangan yang signifikan
dari pangsa pasar mereka.Kompetisi tersebut benar-benar sangat
hebat,secarafinansial mereka menguasai teknologi, dan mempunyai hubungan yang
baik dengan konsumen. Xerox mengembangkan rencana revitalisasi “Kepemimpinan
melalui Kualitas” (Leadership
through Quality).
Yang telah dibangun
sebagai dasar awal untuk menandai usaha yang
kompetitif dan adanya keterlibatan dengan karyawan. Pada Tampilan 2 juga telah
memperlihatkan adanya bentuk-bentuk sentral dari program ini, yang menjadi
dasar bagi budaya Xerox yang baru. Dan Xerox juga memperbaiki sistem informasi
manajemen dengan menstandarlisasikan format pelaporannya untuk mengatasi
masalah.
Kearns
menyerahkan kepemimpinan Xerox ke Paul Allaire pada tahun 1991, setelah
berhasil memutar haluan perusahaan pada tahun 1980. Strateginya mengubah budaya
perusahaan dan memberikan kekuatan yang kompetitif untuk merebut kembali pangsa
pasar serta membuat perbaikan dalam sistem operasi perusahaan. Laporan tahunan
1990 menunjukkan sebagian akan keberhasilan dari mereka.
Pemrosesan
Dokumen mencatat hasil-hasil sebagai berikut:
1) Adanya
tingkat kepuasan konsumen yang meningkat di setiap pasar dimana perusahaan berada.
2) Pendapatan
naik sebesar 9 persen hingga tercatat sebesar $13,6 miliar.
3) Keuntungan
naik sebesar 23 persen hingga tercatat sebesar $599 juta.
4) Tingkat
pengembalian atas aktiva meningkat melebihi 2 angka hingga tercatat sebesar
14,6 persen.
5) Diperboleh
kas sebesar $1,1 miliar.
Strategi kualitas Xerox “Leadership through
Quality” :
1) Prinsip
dasar strategi kualitas ini adalah memenuhi permintaan konsumen.
2) Definisi
kualitas untuk memenuhi permintaan konsumen.
3) Program
yang dimulai dengan visi dari
pimpinan. Manejemen senior yang mengarahkan
program tersebut. Adanya keterlibatan
karyawan merupakan kunci yang mutlak. Pembagian
informasi tersebut sebagai kunci penentu implementasi LTQ.
4) Kualitas
merupakan kunci yang strategis yang digunakan untuk meningkatkan daya
kompetitif dan efektivitas organisasi.
5) Adanya
kualitas untuk proses jangka panjang yang membutuhkan perbaikan secara terus
menerus dan kesabaran manejemen.
6) Adanya
tiga komponen utam LTQ :
1. Keterlibatan karyawan (Employee Incolvement), proses
penyelesaian masalah yang menggunakan wewenang setiap pihak sebagi alat untuk
memahami sebab dan akibat dari masalah tersebut.
2. Tolak Ukur Kompetitif (Competitive Benchmarking),
menetapkan standar untuk membandingkan kinerja internal.
3. Proses peningkatan kualitas (Quality Improvement
Process), untuk meninjau ulang dan meningkatkan seluruh proses secar terus
menerus dengan cara memenuhi permintaan konsumen.
7) Leadership
through Quality adalah proses bisnis yang terpadu.
Tolak Ukur Kompetitif :
a)
Proses yang
berkelanjutan dari pengukuran produk, jasa, dan pratik bisnis Xerox terhadap
pesaing.
b)
Tujuannya adalah
superioritas di seluruh bidang-kualitas, keandalan produk dan biaya.
c)
Tolak ukur sebagai
pengalaman belajar dimana praktik terbaikyang telah diamati serta diukur untuk
menciptakan target/prestasi dimasa yang akan datang.
d)
Bagian dari program
kepemimpinan kualitas yang membutuhkan keterlibatan karyawan di setiap rencana
usaha dan strategi unit operasi.
e)
Membutuhkan informasi
yang kompetitif, praktik, dan kinerja serta fungsi komunikasi di semua
tingkatan bisnis.
1.
ORGANISASI
Pada
9 divisi bisnis, yang telah di dukung oleh 3 divisi operasi konsumen geografis.
Ke-12 unit ini dioperasikan tiga rumpun operasi. Fokus utama dari manajemen
Xerox adalah pada letak tingkat manajemen bisnis, yang telah memperlihatkan
hubungan keterikatan “efektif” antara pasar dan teknologi. Divisi ini mempunyai
tanggungjawab untuk memuaskan konsumen.
FUNGSI KEUANGAN DAN PENGENDALIAN
Titik
sentral untuk fungsi keuangan di Xerox adalah Dewan Eksekutif Keuangan. Yang
anggotanya terdiri dari perusahaan dan kepala pegawai keuangan dari
organisasi-organisasi operasiutama Xerox. FEC didirikan pada tahun 1980-an sebagai
tujuan manajer senior keuangan akan perbaikan lebih lanjut terhadap operasi
keuangan dan memperoleh keterlibatan yang lebih besar dari para eksekutif
keuangan.
FEC juga menyusun rangkaian untuk menjadikan operasi keuangan yang
berkelas dunia berdasarkan studi tolak ukur mereka. Manajemen eksekutif
mengetahui kelebihan dari FEC secara berkala dengan memanfaatkan mereka sebagai
dewan dengar pendapat bagi pertimbangan atas kebijakan dan strategis. Dan FEC
sercara aktif, telah memperkenalkan adanya pembangunan kepercayaan di komunitas
keuangan Xerox.
ORGANISASI KEUANGAN
Sebanyak
12 orang pengendali unit bisnis dalam organisasi pemrosesan dokumen yang
melaporkan secara langsung kepada manejer umum dari unit bisnis mereka masing-masing.
Pemrosesan dokumen organisasi keuangan di Xerox merupakan matriks yang
termodifikasi, organisasi multinasional dengan pengendali unit bisnisnya yang
memikul tanggung jawab dan jelas dalam pelaporan ke-lini-an. Dalam divisi
bisnis ini, mereka mempunyai tanggung jawab dan manufaktur produk untuk
mengelola bisnis mereka ke seluruh dunia.
Berikut
ini adalah ikhtisar pemrosesan dokumen secara global organisasi operasional :
a) Divisi Bisnis : Bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen wilayah bisnis produk mereka diseluruh dunia.
b) Operasi-operasi Konsumen Amerika
: Menyediakan penjualan atas jasa dan pelayanan atas adminitrasi
konsumen di Amerika Serikat sesuai perjanjiandengan divisi bisnis.
c) Rank Xerox Limited : Memasarkan dan melayani pemrosesan
dokumen dan peralatan yang terkait di Eropa, Afrika, dan sebagian Asia untuk
divisi bisnis. Badan hukum Rank juga mempunyai sebuah organisasi penjualan yang
sangat maju dan fasilitas produksi utama untuk memasok perlatan ke berbagai
negara lainnya termasuk Amerika Serikat. Manajer umum pabrik melaporkan
langsung kepada CEO divisi bisnis atas produk dokumen kantor dengan ke-lini-an
yang jelas kepada CEO Divisi Bisnis Rank Xerox.
d) Operasi-operasi Konsumen Amerika : Memasarkan dan
memberikan jasa produk-produk pemrosesan dokumen kepada divisi Bisnis di
Kanada, Amerika Selatan dan amerika Tengah, Cina, dan Hong Kong. Dalam hal ini
Xerox memegang kepemilikan mayoritas dan tanggung jawab manajemen..
e) Pengembangan dan Manufaktur : Pada tahu 1992,
fungsioperasi ini adalah untuk mengembangkan dan memproduksi produk pemrosesan
dokumen. Adanya tujuan pelaporan keuangan ekternal, Xerox mengikuti
struktur hukum organisasi. Misalnya, Fuji Xerox yang merupakan perusahaan
terafiliasi, dan Xerox hanya melaporkan hasil dari investasi kepemilikannya di
Fuji Xerox.
PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Sistem
pengukuran di mulai dari proses perencanaan. Masing-masing dari unit operasi
dalam sebuah Divisi Bisnis atau Divisi Operasi Konsumen yang mengembangkan
renacana tahunan dan jangka panjangnya.
Pengukuran-pengukuran
tersebut merupakan kombinasi dari target operasional dan keuangan. ROA dan
seperangkat statistik operasional merupakan alat pengukur berdasarkan faktor penentu
keberhasilan unit bisnis.
KASUS
TERKAIT XEROX CORPORATION
A.
Mekanis penerapan SPM
dapat digambarkan sebagai berikut :
Sistem
Pengendalian Manajemen memerlukan mekanisme penerapan sebagaimana gambar di
atas :
1. Struktur organisasi, menetapkan
peranan, hubungan pelaporan dan divisi yang bertanggung jawab atas pengambilan
keputusan. Pada Xerox secara struktur organisasi terdiri dari :
a) divisi bisnis (9 divisi) bertanggung jawab atas
keseluruhan manajemen wilayah-wilayah bisnis produk Xerox di dunia, yaitu
pengembangan manufaktur produk dan mengelola bisnis.
b) divisi operasi-operasi konsumen (3 divisi),
menyediakan penjualan, jasa dan pelayanan administrasi konsumen.
c) kelompok Corporate Strategy Service, memberikan
dukungan tertulis dalam kontrak kepada divisi-divisi bisnis. Divisi bisnis
Xerox masuk dalam kelompok ini jika pada fasilitas pengembangan/manufaktur
menghasilkan setidaknya 90% dari output untuk kelompok bisnis tertentu.
d) Joint Venture dengan Rank dan Fuji Film Jepang, yang
masing-masing memiliki manufaktur dan divisi bisnis yang terpisah dengan Xerox.
2. Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Melakukan seleksi, pelatihan, evaluasi, promoasi dan
pemecatan karyawan serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan strategi organisasi.
3. Budaya merupakan seperangkat
keyakinan bersama, sikap dan norma-norma yang secara eksplisit maupun implicit
membimbing tindakan karyawan.
Pada Xerox LTQ ditetapkan sebagai budaya dalam perusahaan yang merupakan arahan bagi manajer maupun karyawan dalam bekerja.
Pada Xerox LTQ ditetapkan sebagai budaya dalam perusahaan yang merupakan arahan bagi manajer maupun karyawan dalam bekerja.
4. Pengendalian manajemen
merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam
mengimplementasikan strategi yang digunakan.
B.
Mulai tahun 1946
hingga 1973 pertumbuhan penjualan pertahun melebihi 25% sedang pertambahan
pendapatannya melebihi 35%, sebagaimana ulasan Keuangan Xerox. Walaupun Xerox
memiliki tujuan financial yang ditunjukan dengan kemajuan penjualan dan
pendapatan, Xerox juga mempunyai tujuan non financial yang kinerjanya dapat
diukur, yaitu:
1. jumlah penginstalan mesin per
jenis mesin.
2. jumlah konsumen per wilayah.
3. rata-rata pengiriman tepat waktu.
4. tingkat waktu respon untuk jasa.
5. tingkat kepuasan konsumen.
6. motivasi karyawan.
C.
Untuk memastikan
pelaksanaan strategi yang telah dipilih setelah mendapatkan persaingan yang
hebat tahun 1980, manajemen perusahaan perlu mengendalkan informasi (bisnis)
terutama yang bersifat non potensial yang dapat dijadikan dasar yang kuat bagi
pertimbangan strategi baru atau untuk menigkatkan kinerja perusahaan dalam
persaingan. Dalam sejarah Xerox menggunakan strategi patok duga sebagaimana
yang telah dilakukan Jepang terhadap produk Xerox. Xerox membeli mesin copy
Jepang dan menganalisa melalui “rekayasa balik”. Xerox memahami bagaimana
melakukan peningkatan besar dalam keandalan dan biaya mesin copy dari Jepang.
Pengendalian manajemen merupakan
proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi. Dari gambaran Sistem Pengendalian
Manajemen Xerox tersebut terdapat unsur-unsur kunci atau aspek yang membuat SPM
Xerox bekerja dengan baik, yaitu:
1. Keselarasan tujuan
(goal congruen).
Kenyataan
akan kehilangan pangsa pasar yang signifikan mengharuskan Xerpx memformulasikan
kembali strategi dengan tujuan perusahaan agar merebut kembali pangsa pasar
yang telah hilang. Setiap anggota organisasi dalam Xerox secara pribadi
memiliki tujuan tersebut yang diwujudkan dalam setiap operasi bisnis Xerox. Dengan
begitu terdapat keselarasan antara tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan
a) Adanya perangkat atau kerangka bagi penerapan
strategi.
b) Adanya ukuran kinerja financial dan non financial.
c) Bantuan dalam pengembangan strategi baru untuk
membantu strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Kecenderungan
terakhir yang lebiih berpengaruh terhadap proses pengendalian manajemen.
Pada
tahun 1991 Xerox telah berhasil merebut kembali pangsa pasar yang hilang dengan
mengembangkan budaya melalui LTQ. Laporan tahunan telah menunjukkan sebagian
keberhasilan tersebut. Selain itu Xerox telah berhasil dengan SPM yang
dijalankan, ternyata kecenderungan terakhir yang berpengaruh terhadap
perusahaan pengendalian manajemen adalah:
a)
Peranan atau
partisipasi aktif dalam manajemen, komunikasi terbuka dan adanya jalinan
kerjasama antar bagian pemasaran, teknologi dan keuangan.
b)
mengurangi proses
manajemen yang kurang praktis, terutama dalam pelaporan , tanpa mengurangi
nilai informasi. Operasi-operasi individu dilakukan dengan tetap menghasilkan
data yang dibutuhkan walaupun terdapat penurunan atas persyaratan dan
intensitas pelaporan perusahaan dan standarisasi terhadap format laporan. Dan
hal ini memberikan pengurangan yang signifikan terhadap jumlah orang yang tidak
terlibat langsung dalam proses manajeman.
c)
Dilakukan perbaikan
terhadap proses perencanaan dengan rincian yang dapat dijalankan oleh para
manajer/pengendali unit.
3. Budaya organisasi dan
kepribadian individual dalam proses pengendalian di Xerox Corporation terlihat
pada beberapa hal :
1) Leadership Through Quality (LTQ) sebagai prinsip dasar
strategi kualitas yang berorientasi dengan konsumen yang menjadi panduan bagi
organisasi maupun individual dalam bekerja. LTQ ini telah berhasil
diimplementasikan secara individu sehingga secara keseluruhan dalm organisasi
telah menjadi suatu budaya perusahaan. pada LTQ terdapat tiga
komponen utama, yaitu keterlibatan karyawan, tolok ukur kompetitif dan proses
peningkatan kualitas. Hal ini diimplementasikan dalam target-target yang akan
diraih dan selanjutnya dilakukan pengukuran keberhasilannya. Budaya organisasi
dapat benar-benar terwujud pada Xerox karena LTQ telah dapat dilaksanakan
secara konsisten oleh setiap individu.
2) Budaya informal dalam sistem pelaporan yang
dikembangkan dalam komunikasi yang jujur, terbuka dan informatif. Hal ini
melibatkan semua pengendali unit operasional, sehingga benar-benar dapat
diketahui masalah-masalah operasional dan keuangan. Pelaporan informal ini
memberikan pengaruh yang besar dalam budaya perusahaan dan memberikan manfaat
bagi Xerox secara keseluruhan, diantaranya :
a) Timbulnya sikap saling percaya.
b) Penambahan pengetahuan dan praktek-praktek bisnis.
c) Adanya koordinasi dan pemecahan masalah.
Dari kedua hal tersebut dapat di simpulkan bahwa
semakin intensif karyawan terlibat dalam proses pengendalian manajemen, semakin
membawa pengaruh baik dalam perusahaan selama kepribadian individual tertanam
dengan budaya LTQ. Dengan demikian terlihat betapa pentingnya budaya organisasi
dan kepribadian individual dalam proses pengendalian.
Di Post Oleh :
- Anggi Yulinda Sari ( 130910323 )
- Diana Gustin N ( 130910307 )
- Jumadiansyah ( 130910306 )
Di Post Oleh :
- Anggi Yulinda Sari ( 130910323 )
- Diana Gustin N ( 130910307 )
- Jumadiansyah ( 130910306 )